Sepuluh Celah masuknya syetan pada hati manusia part 1


http://202.67.224.133/pdimage/68/930768_pintu1.jpg

Syetan memang
meiliki cara-cara ampuh dalam menggoda manusia, dia selalu berusaha menjauhkan manusia dari dekat pada Rabbnya. Berikut ini nurul akan share sepuluh sifat manusia yang akan membuat syetan bahagia dengan ada sifat ini dalam diri manusia, simak ya.
1. Su'udzhan
Bukan sebuah hal yang baru ya, suudzhan adalah berburuk sangka pada orang lain. Misalnya ketika teman kita berjanji untuk datang saat janjian belajar bersama, ternyata tidak datang. Kita langsung berpikir, dia sangaja ga datang karena malas. Dari sifat buruk sangka ini syetan bisa dengan senang membisikkan kejelekan-kejelakan orang yang menjadi objek dan akhirnya lama-lama kita bisa bermusuhan dengan sahabat kita tadi.
Cara menanggulangi sifat ini adalah, senantiasa ber-husnudzhan. Lho? caranya gimana? Mudah saja, selalu beristighfar ketika kita akan berburuk sangka, dan buat sangkaan lain yang baik. Misal dengan contoh tadi kita bisa saja berpikir, apakah teman kita ini sakit, lupa, atau bahkan sedang mengalami hal yang tidak mengenakkan sehingga tidak datang.

2. Panjang angan-angan
Panjang angan-angan berbeda dengan bermimpi besar. Panjang angan-angan adalah kita melamun "jika saja begini, jika saja begitu." tanpa ada usaha untuk mencapai itu, misalnya saja, ah andai kemaren aku ga datang kuliah, jadi dompetku ga akan kecopetan di angkot, atau nanti kalo aku dapet uang 1 milyar mau aku belikan apa ya.
Lalu perbedaannya dengan mimpi besar apa? begini nih contoh mimpi besar, "aku ingin naik haji nih ama orang tua juga, berarti taun ini aku harus punya tabungan sekian, dan harus memotong belanja harian, dan lain-lain.
Panjang angan-angan lebih kepada membayangkan hal baik tanpa take action, sedangkan mimpi besar sebaliknya ia senantiasa berikhtiar agar mencapai apa yang diinginkannya itu.

3. Keinginan untuk bersantai dan bersenang-senang
Kita boleh sesekali bersantai dan bersenang-senang, namun jangan terus dilakukan. Syetan sangat senang jika ada manusia yang senang bersantai, contohnya saja karena terlalu santai jadi tidak mengindahkan waktu shalat, karena senang bersenang-senang, uang menjadi terhamburkan padahal masih ada saudara dan tetangga kita yang kekurangan.
Cara mengatasi sifat ini adalah, selalu beusaha untuk tawazun. Apa itu tawazun? tawazun adalah seimbang. Ketika kita penat dengan pekerjaan, berjalan-jalan bersama keluarga atau hang out bersama teman boleh dan perlu dilakukan. Namun proporsional dengan kewajiban, tidak terus menerus bersantai dan senang sehingga tidak menyeimbangkan dengan kegiatan dan kewajiban keseharian yang harus dilakukan.

4. Berbangga dan membanggakan diri
Tidak boleh kita merasa terlalu bangga dengan diri sendiri, jika kita di puji kembalikan semuanya kepada Allah dengan mengucapkan hamdallah. Jangan merasa karena kita pintar, kita terus mengumbar kepintaran kita, Kita harus tahu bahwa diatas langit masih ada langit lain.
Cara untuk mengatasi sifat ini adalah senantiasa beristigfar dan mengingat bahwa semua di jagad raya ini adalah milik Allah, kita tidak ada kuasa sama sekali jika tidak kerena Kuasa-Nya.

5. Merendahkan orang lain
Masih sambung menyambung dengan poin 4 tadi, karena merasa kita memiliki kelebihan maka pada orang lain merendahkan. Misal: "aku dapet nilai A nih, soalnya aku pinter. Kamu dapet nilai berapa? Oh C, ah kamu mah bodo sih."
Cara untuk mengatasinya adalah mengenal hak orang lain dan menyadari bahwa dihadapan Allah semuanya sama, baik itu dia kaya, miskin, anak jendral, anak tukang becak. Semuanya sama yang membedakan hanyalah derajat ketakwaannya.

Untuk sementara 5 poin dulu nanti dilanjut untuk poin ke 6 sampai 10 ya..

Alhaqqu min rabbikum, fala takunanna minal mumtarin
Wallahu a'lam

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...