Hayo pada belajar puasa Ramadhan sampai maghrib dari usia berapa?
Nurul dulu pertama mulai puasa ramadhan di usia 4 tahun dan menurut Ummi, Nurul ngga ngalamin puasa setengah hari alias langsung sampai maghrib. Tapi, Nurul ingat dulu waktu 4 tahun itu batalnya 4 hari. Alasannya sungguh remeh, karena habis jalan-jalan ke swalayan beli makanan jadi pengen buka. What the? si Nurul kecil ini. Haha . . .
Menurut cerita Ummi, dulu sebenarnya ngga terlalu umum juga sih anak berusia 4 udah shaum ramdhan. Dan full pula. Tetangga bahkan katanya meminta Ummi untuk membuat Nurul berbuka karena kasihan katanya masih terlalu kecil. Kata Ummi sih, Nurul sendiri yang ga mau buka walau Ummi sudah membolehkan buka jika tak kuat. Wuih Good Job Nurul kecil. ^^
Walau usia empat tahun belum wajar saat itu shaum sampai maghrib, tapi setidaknya ketika menginjak SD yang Nurul rasain dulu sih kayaknya pada shaum deh walau beda-beda waktu bukanya. Dan dulu itu kalau ngga puasa, anak-anak seusia Nurul jarang ditemukan dijalan dan makan dengan tenangnya. Biasanya sembunyi di rumah masing-masing karena malu.
Pemandangan ini tidak terjadi di zaman sekarang. Anak usia 7-8 tahun masih ada yang belum shaum dan mereka terlihat biasa aja ketika makan dan minum di jalan. Kayak bukan bulan ramadhan bagi mereka. Tahu ngga dampaknya apa kalo anak-anak tak lagi merasakan 'malu' makan di tempat umum ketika Ramadhan? Apakah membuat Nurul kabita dan menjadi lemah iman. Its a big NO. Kalo Nurul mah sih banyak yang makan berjejer di depan juga ga terlalu ngaruh sih kan udah gede. Yang berdampak tentu saja anak kecil lain.
Tahun ini ponakan Nurul yang berusia 5 tinggal di ruman Ummi dan mulai belajar shaum. Beberapa kali batal karena melihat anak lain tak puasa. Apalagi melihat anak yang berusia lebih besar dan makan di depan dia dengan bebas. Membuat ia tak kuat iman. Hal kayak gini nih yang Nurul ga suka. Dampak anak tak berpuasa terhadap anak lain. Hmmm . . .
Yah, zamannya juga beda sih. Kita ga bisa menyamakan zaman sekarang dengan dulu/ Ngga banyak godaan di zaman dulu ngga kayak zaman sekarang. Dan permainan dulu juga ngga sama kayak sekarang. Dulu Nurul main balon sabun, monopoli, bola bekel, sama congklak. Anak zaman sekarang memilih mager dan sibuk dengan ponselnya streaming youtube atau main PUBG. Begitulah zaman sekarang. Jika dulu orang tua rajin mengingatkan anaknya untuk solat. Zaman sekarang banyak yang melepas anaknya begitu saja. Sampai ada yang shaum aja tapi ngga Solat. Duh, padahal amalan pertama yang dihisab Solat lho bukan puasa.
Bagi yang punya anak yang baru belajar shaum. Usahakan untuk tega membangunkan anak sahur untuk shaum. Temani untuk bermain dan belajar edukatif selama ramadhan biar waktunya tidak terasa. Ajak jalan-jalan menjelang berbuka (Ngabuburit). Berikan reward jika dia berhasil melaksanakan puasanya. Yang udah punya anak mah usahain untuk tidak terlalu egois dengan ibadah pribadinya. Karena pasti pahala mengurus keluarga juga dihitung lebih banyak daripada hari biasanya.
Semangat terus yaa . . .
No comments:
Post a Comment