serius? Wkwkwk . . . Judulnya aja yang serius pembahasannya mah bakal ringan kok. Syukron yang udah nyasar ke blog ini dan membaca artikel receh yang Nurul buat yaa . .
Sebenarnya dulu waktu masih remaja (Cie yang pernah remaja), Nurul pernah memiliki target menikah di usia 23 tahun atau sekitar satu tahun setelah lulus kuliah. Namun apa daya ternyata takdir yang Allah telah tuliskan berbeda dengan apa yang Nurul targetkan.

pic: ambil di google
Diusia 22 tahun, Nurul mengalami kecelakaan kecil di tangan kiri. Nurul mengalami operasi dan harus menjalani fisio-theraphy dalan beberapa bulan. Jangankan mikirin nikah, memikirkan pekerjaan pun ngga. Nurul fokus pada kesembuhan saat itu. Padahal di usia 21 kalo ga salah ada yang ngajak nikah masa? Skip ya, pembahasan tentang itu mungkin akan Nurul bikin di postingan lain.
Setelah terapi sudah selesai, Nurul harus mendapatkan dampak dari operasi itu sampai saat ini yaitu tak bisa mengangkat barang yang berat dan kalo berbenturan tetap terasa linu. Paska itu Nurul mengalami vertigo (bahasan penyakit vertigo juga bakal di tulisan lain ya). Setelah itu Nurul melamar dan diterima di sebuah Bank Pemerintah walau tak lama kemudian Nurul mengundurkan diri.
Selanjutnya Nurul menganggur karena vertigo kambuh-kambuhan dan membawa Nurul ke dalam dunia mengajar.
Bukannya Nurul tak pernah memikirkan jodoh selama fokus pada pekerjaan. Namun Nurul selalu berusaha untuk tetap menjaga jarak dengan lawan jenis seperti biasa, Dan Nurul juga kan standar aja, ngga cantik-cantik amat jadi ya mungkin ga membuat para lawan jenis tertarik. ^^
Tahun ini Nurul menginjak usia 28 tahun, Uwow, dan tinggal menghitung hari tepatnya di tanggal 7 Juni. Tentu saja harapan Nurul bisa menikah di tahun ini, tapi kembali lagi bahwa target bukan menjadi ukuran bagi Nurul untuk menyegerakan pernikahan tanpa mempertimbangkan bibit, bebet, bobot. Dan yang paling utama Nurul harus menghadirkan Allah lewat istikharah jika saja nanti ada laki-laki yang datang ke rumah.
Saat ini, Nurul lebih fokus memperbaiki diri agar bisa mendapatkan pasangan yang baik juga. Banyak yang bilang kan, jika seandainya kita ingin suami dengan akhlak seperti Rasulullah SAW maka kita harus menjadi pasangan dengan akhlak yang medekati istri-istri beliau.
" Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)
Ayat populer yang menjadi acuan Nurul bahwa harapan suami yang baik harus dibarengi dengan langkah kita untuk memperbaiki diri juga.
So buat single lillah until halal diluaran sana. Jangan berkecil hati terus berdoa sambil diiringi proses perbaikan diri. Pasrahkan semua kepada Allah dan jika ada pria Shaleh yang dateng meminangmu jangan dulu lihat fisik dan hartanya tapi kesalehannya dulu. Lalu iringi dengan istikharah dan biarkan Allah yang memberikan petunjuk untuk kita.
Tetap semangat yaaa . . .!!
No comments:
Post a Comment