dalam kitab Nahj al-Balaghah, diceritakan tentang seseorang yang mengucapkan lafadz "astagfirullah" (saya memohon ampunan kepada Allah). Lalu Ali bin Abi Thalib berkata:
"Ibu anda boleh menangisi anda; anda (sesungguhnya) tidak tahu apa arti astagfirullah. Astagfirullah dimaksudkan bagi orang-orang yang berkedudukan tinggi. Kata ini terdiri dari enam topangan.
1. Yang pertama adalah bertobat atas yang sudah-sudah.
2. Bertekad dengan sungguh-sungguh agar tidak kembali pada dosanya
3. Memenuhi hak-hak manusia supaya, kita menemui Allah dengan bersih tanpa ada sesuatu pun yang harus dipertanggungjawabkan
4. memenuhi setiap kewajiban yang diabaikan (di waktu lalu) sehingga sekarang kita boleh berlaku adil atasnya
5. Mengenai daging yang tumbuh atas perkara haram agar dapat meleburkannya dengan kesedihan (karena bertaubat) sampai kulit menyentuh tulang, dan tumbuh daging baru antara kulit dan tulang itu.
6. membuat tubuh merasakan keperihannya ketaatan sebagaimana (dahulunya) kita membuat tubuh merasakan manisnya pelanggaran.
Pada keadaan semacam itu baru mengatakan "astagfirullah"
baru baca buku dan ingin share, sebenernya begitu baca bagian ini Nurul sedih banget soalnya mungkin kata "astagfirullah" yang sering keluar dari mulut nurul ngga berkualitas karena tidak dibarengi dengan 6 poin di atas. Namun nurul tetap percaya bahwa perkataan astagfirullah yang keluar dari mulut secara spontan tetap lebih baik daripada mengeluarkan kata lainnya yang tidak pantas... Wallahu a'lam..
No comments:
Post a Comment