Bahagia
itu sederhana.
Mengutip lagu dari Humood
Al Kudeer dengan lagunya “jadilah diri sendiri” (setelah diterjemahkan oleh
salah satu TV Swasta)
Bukan
Kau tak perlu harta
Untuk jadi sempurna
Permata indah
Itu didalam jiwa
Kalau tidak salah begitu bunyi salah satu liriknya.
Terkadang ada iri yang mengganggu jiwa saat melihat kesuksesan seseorang.
Bukan, bukan iri yang membuat Nurul ingin saudara-saudari yang sudah sukses itu
menjadi mundur atau kehilangan kesuksesan tersebut, tapi lebih kepada iri
tentang bagaimana bangganya ke dua orang tua mereka, atau iri karena mungkin
orang tua mereka bias mendapat banyak materi dari anak-anaknya yang sukses
tersebut.
Bukan tidak pernah berkeinginan, Nurul dulu bermimpi setelah
lulus bias menghasilkan uang sendiri dan sebulan sekali mengajak Ummi dan Apa
jalan-jalan, atau setidaknya memberikan mereka sesuatu saat hari gajian. Ke
iri-an ini lah yang kadang menghinggapi. Astagfirullah, tapi harus dibersihkan
nih hatinya.
Hari ini ada kebahagian yang dialami Nurul, baru tau Ummi
kalo hasil UN anak-anak kelas 6 SD sudah ada. Ummi juga taunya dari sepupu Nurul yang masih kelas
6. Langsung deh buka WA, buka BBM Tanya sana-sini murid yang pernah diajar.
Senang sekali rasanya ada anak yang pernah diajar mendapat nilai Matematika
100, walau awalnya dia boong kalo nilai matematika 70. Hampir mu tak jewer. Hihi..
Ada juga murid lain yang mendapat matematika 95.
Alhamdulillah, tapi sayang mereka pada lemah di bahasa Indonesia. Pada maleus
baca kayaknya.
Bahagia yang sederhana, bukan senang karena sesuatu terjadi
pada diri sendiri, tapi saat murid yang sudah Nurul anggap adek sendiri
memiliki nilai yang memuaskan. Walau tentu saja bukan karena jasa Nurul karena
nurul kan cuman tutor sampingan dan optimalisasi saja jadi pasti jasa utama
dari tutor utama tapi Nurul cukup senang dan bangga.
Sukses ya, adek-adekku… Semoga silaturahim tidak putus..
Aamiin..
No comments:
Post a Comment