Diary Ramadhan : Hari Pertama (mengumpulkan semangat Ramadhan)

Alhamdulillah Ramadhan tiba, setelah dua tahun kebelakang tidak bisa

menjalani ramadhan yang maksimal karena cobaan sakit yang diderita, berharap bisa menjalankan ibadah ramadhan taun ini dengan berkah dan maksimal.

Ada yang berbeda di tahun ini, karena besok Nurul akan menemui hari lahir Nurul sendiri. Ya usia yang tidak lagi muda harusnya menjadikan Nurul pribadi yang lebih baik lagi disertai ketaatan yang bertambah, Aaamiin.. Pada dasarnya ulang tahun adalah bertambahnya usia, tapi hakikatnya berkurangnya jatah hidup kita di dunia, karena itu menurut Nurul pribadi moment Ultah atau milad menjadi moment yang baik untuk evaluasi diri. Walau sebagian muslim menganggap merayakan, mengucapkan dan mengkhususkan sebuah hari tidak diperbolehkan karena tidak pernah ada hadits yang memperbolehkannya, dan dianggap perayaan ulang tahun itu mengikuti budaya kaum yang lain.

Sip, daripada bahas ulang tahun, Nurul mau berbagi tentang kejadian menarik hari ini. Ba’da shubuh, Nurul ikut tadarrus ibu-ibu dirumah, setelah selesai sekitar jam 8, dan sungguh tidak menyangka Ummi menyuruh murajaah (mengulang kembali hapalan surat yang sudah di hapal) hapalan Al-Quran. Jujur rasanya senang dan bangga memiliki Ummi yang masih semangat menghapal Al-Quran yang bersikukuh ingin memiliki kuburan yang terang nanti ujarnya. Hari itu Ummi muraja’ah surat Al-Mulk, dan Nurul masih di An-Naba.

Ada kejadian lucu hari ini, tetehku yang kebetulan sedang berhalangan dan tidak berpuasa, mendatangi kamar Nurul dan menyerahkan kado sambil bilang “Sengil Chukkae” (selamat ulang tahun dalam bahasa korea). Nurul heran dan langsung memanggil Ummi, “Ummi, masa teteh ga tau tanggal ulang tahun ayi.” Rengek Nurul dan disusul tawa kikuk teteh yang sadar salah tanggal. Kadonya pun Nurul kemballikan dan meminta memberikannya besok.

Hari pertama Ramadhan yang lumayan berkesan, mudah-mudahan besok ada kejadian yang menyenangkan lagi, aamiin..