Kali ini Nurul akan berbagi cerita setelah lama sekali
rasanya tidak menyentuh blog tercinta dan menulis lagi.. kemana semangat
menulisku TT,TT
Oke, ini adalah pengalaman yang tidak terlupakan, bisa
dibilang ini adalah catatan semi diary, semoga saja tulisan ini tidak hanya
sebagai sebuah kisah dalam kehidupan Nurul tapi juga bisa mendatangkan ibrah
bagi yang membacanya.
Tepat tahun 2013, saat nurul menginjak semester 7 terjadi
sebuah insiden, tepatnya sebuah kecelakaan kecil dimana engsel siku sebelah
kiri dan lutut sebelah kanan mengalami dislokasi, yupz, insiden ini sukses
membuat Nurul menjerit-jerit di bengkel tulang dan akhirnya trauma, membuat
sang tulang akhirnya terbengkalai dan beberapa rumah sakit pun angkat tangan.
Sampai ketika menjalani sidang skripsi masih hangat rasanya ketika salah
seorang dosen menyarankan sebuah rumah sakit khusus tulang tempat dimana
keponakannya mengalami kasus yang hampir serupa.
Singkat cerita, Nurul pun akhirnya di operasi di rumah sakit
itu dan harus berobat jalan ditambah fisiotherapy yang cukup menyakitkan.
Akibatnya saat wisuda pun tangan masih disangga karena masih dalam penyembuhan.
Pekerjaan yang menghampiri seorang fresh graduate pun, akhirnya nurul
kesampingkan karena focus pada penyembuhan. Sekitar enam bulan setelah fisiotherapy
dihentikan walau dengan kondisi kurang normal, nurul berhasil di terima di
sebuah bank syariah, senang sekali rasanya. Namun, tidak lama kemudian kakak
Nurul sakit dan harus dilakukan operasi tepat ketika Nurul harus menandatangani
kontrak. Dengan polos dan lugunya, akhirnya kontrak itu Nurul tanda tangan
setelah ternyata pekerjaan yang dilamar berbeda dengan yang ditawarkan di
tambah lagi penempatan yang tidak di kota Bandung. Pertimbangan kurang matang
ditambah masukan dari ortu yang terkesan mengambang karena sedang di rumah
sakit, sukses membuat nurul tidak betah. Akhirnya pekerjaan di bank syariah pun
Nurul lepas hanya sekitar dua bulan kemudian.
Kembali menjadi pengangguran tanpa ijazah karena ditahan
pihak bank, kesana kemari pekerjaan. Nurul pun kembali diuji. Pertengahan tahun
2015, sebuah insiden kembali terjadi dan membuat retaknya pergelangan kaki
sebelah kiri. Teringat perkataan sohib SMA dulu yang pernah bercanda kalau tulang penyusun tubuh
nurul semuanya adalah tulang rawan, karena begitu seringnya mengalami cidera
tulang.
Kejadian itu terjadi persis sepekan sebelum bulan Ramadhan
yang praktis membuat Nurul,3 tahun berturut-turut hanya shalat tarawih di rumah
dengan duduk. Setelah tahun pertama (2013) karena pasca operasi, tahun ke dua
(2014) karena vertigo, dan di tahun 2015 karena kaki kiri di gips. Sekitar tiga minggu di gips, saat di lepas latihan
perlahan pun dilakukan, keadaan yang memaksa shalat hanya dengan duduk saja
sukses membuat vertigo nurul kambuh.
Setiap pekan nurul pun rajin berobat ke rumah sakit, malam
sulit tidur karena gangguan vertigo. Pekerjaan semakin sulit di dapat karena
keadaan yang membuat Nurul harus beristirahat total sampai akhirnya Nurul
mencoba mengikuti kursus keterampilan gratis dan melamar sebagai tutor salah satu
lembaga bimbel. Teringat teman dan sohib SMA dan kuliah yang dulu pernah
berkata kalo nurul itu cocok jadi guru anak-anak atau menjadi marketing suatu
produk.
Dan Alhamdulillah, awal bulan September. Nurul diterima sebagai perserta kursus gratis untuk pelatihan wirausaha dan diterima sebagai tutor bimbel SD. Waktu bersamaan diterima di kedua lembaga tersebut, tanpa kendaraan dengan vertigo masih membayangi terkadang saat mengajar pun vertigo kambuh tapi nurul sangat menikmati kegiatan mengajar itu..
No comments:
Post a Comment