Diary Ramadhan : Hari ke 6 (Serangga pengganggu)





Tarawih berjamaah
sangat menyenangkan tapi sayang ada kejadian lucu saat tarawih waktu itu, saat kita baru salam berakhirnya rakaat terbang serangga yang bisa menyengat. Para akhwat yang sedang shalat waktu itu kontan sibuk berlindung. Nurul tak ketinggalan ikut sembunyi di badan ummi, begitupun si teteh ikutan sembunyi di badan ummi. Walau kami sudah bukan anak kecil lagi tapi tetap saja jika terjadi sesuatu dan ketakutan selalu ummi yang nomer satu bagi kami.

Happy banget hari ini udah bisa tadarrus dan tarawih bersama teteh yang sudah selesai dari tamu bulanannya. Sesekali kami bercanda biar tidak ngantuk. Sampai ibu-ibu yang hadir ikut tertawa kadang-kadang.

Nurul dan teteh punya nada tadarrus yang berbeda, standar-standar aja sih soalnya kami terutama Nurul bukan orang pesantren yang ahli dalam tadarrus Al-Quran (masih belajar), sehingga kadang nada kita terbawa satu sama lain. Anehnya para ibu yang ikut tadarrus bersama kadang juga ikut terpengaruhi nada kami. 

Asyik mendengar nada tadarus. Nurul pribadi merasa nada teteh itu nada tahsin yang jika di dengar itu sangat menenangkan. Nah, Nurul sendiri kalo denger nada tadarrus sendiri rasa-rasanya begitu sedih dan mungkin kurang menenangkan. Ya sudahlah namanya juga masih belajar, kalo kata Ummi mah yang penting bacanya ga salah-salah.

Harus belajar tahu makna kalau mau menghayati bacaan Al-Quran. 


No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...