Diary Ramadhan: Hari ke 9 (Mudahkan kami menghapal Al-Quran)






Nangis
Bombay liat Hafidz Indonesia RCTI, kangen rasanya nangis sampai sesenggukan. Sampai bersuara tak sekedar meneteskan air mata.

Nurul kagum dengan seorang peserta Hafidz Indonesia bernama Masita, seorang anak dengan berkebutuhan khusus. Buta dan memiliki kekurangan lain, Namun suarnya merdu melantunkan hapalan ayat Al-Quran.

Dan ketika pun harus pulang karena para Juri menilai Masita memiliki score  paling rendah hari ini. Nurul yang awalnya hanya meneteskan air mata menjadi sesenggukan dan menangis keras, ketika perempuan mungil itu terus mengucapkan satu ayat Al-Quran ketika teman dan para orang tua peserta lain bergantian memeluk dirinya.

Rabbana la tuzigh qulubana ba’da idz-hadaitana wa hablana min ladunka rahmah.”

Yang ketika nurul segera mencari artinya ternyata bermakna, “Ya Tuhan kami janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan, setelah Engkau beri petunjuk kepada kami.”

Dan Masita juga bilang kalau ia ingin bisa melihat. Tumpah sudah air mata Nurul, nyambil sesenggukan Nurul merasa malu akan begitu malasnya diri ini menghapal Al-Quran padahal Nurul sehat dan bisa melihat dengan normal. Astagfirullah..

Nurul kagum dengan sosok mungil itu, Ya Allah mudahkan kami untuk bisa membaca, mengamalkan, dan menghapal Al-Quran. Aamiin..

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...