Pikiran
Nurul pun terbuka saat mendapat teman baru, pengajar senior yang mengajar SD sudah tahun ke 4 dan tahu kenapa? beliau adalah lulusan akuntansi. Beliaupun banyak memberikan masukan dan arahan yang membuat Nurul semangat kembali. Tahun itupun Nurul disibukkan dengan mengajar dan mengikuti kursus.
Tidak ada yang membuat tidak nyaman di tempat mengajar. Para
pengajar yang baik dan Manager yang sangat pengertian. Kekurangannya hanya
satu. Jarak. Sebagai pengajar bimbel jam kerja terhitung hanya sebentar tapi
cukup siang bahkan menjelang sore. Jam kerja di bimbel itu adalah setengah 3
hingga jam 7 malam. Namun karena jarak yang jauh serta kendaraan umum
(angkoters, hehehe). Rata-rata Nurul akan sampai rumah jam setengah sembllan
malam dan mendapat protes dari orangtua yang mengkhawatirkan keselamatan
anaknya dan kekhawatiran vertigo yang akan semakin parah. Akhirnya Nurul pun
memutuskan untuk resign secara baik-baik. Mengajar satu tahun ajaran di bimbel
tersebut membuat Nurul menyadari sesuatu. Aku cinta mengajar.
Setelah keluar dari bimbel sebelumnya, concern Nurul menjadi lebih kepada lowongan mengajar. Walau Nurul
sadar sepenuhnya bahwa di tempat bimbel tidak ada jenjang karir dan upah yang
mungkin tak seberapa. Beberapa orang bahkan bisa tertawa atau lebih tepatnya
menertawakan bagaimana mungkin seorang Sarjana Ekonomi dengan title cumlaude mau mengajar dengan upah tak seberapa. Nurul kukuh dengan
pendirian. Nurul mendapat lecutan semangat ketika teman yang memang lulusan UPI
berkata, bahwa amalan kita ketika sudah meninggal akan terputus kecuali tiga.
Amal jariyah yang disedekahkan, ilmu yang bermanfaat dan do’a anak yang shaleh.
Amal yang tak akan pernah terputus itu hampir ada semua ketika mengajar. Renungan
lama membuat Nurul kukuh dan kuat untuk tetap di jalan ini. Walau di awal tahun
itu Nurul sempat ditawari bekerja di sebuah perusahaan BUMN. Di awal 2017 Nurul
kembali mendapat tawaran pekerja sebagai admin di sebuah perusahaan. Mungkin
orang akan berkata ‘sayang’ sekali bahkan yang menawarkan pekerjaan itu pun
terang-terangan bahwa jatuh cinta dengan IPK Nurul selama kuliah. Tapi mau
bagaimana selain karena telah jatuh cinta dengan dunia mengajar, Nurul tidak
berani mengambil keputusan yang bisa mendzalimi orang lain atau tidak bisa
Nurul pertanggungjawabkan. Vertigo bisa kambuh kapan saja, di akhir tahun 2016
atau di awal 2017 (lupa kanapan tepatnya), Vertigo Nurul kambuh saat mengajar,
beruntung Nurul bersama teman SMA saat itu dan ia mengantarkan sampai rumah.
Keluar dari bimbel sebelumnya, Nurul ditawari tiga bimbel
and private sekaligus. Pilihan Nurul jatuh pada tempat Nurul mengajar sekarang.
Bukan karena upah tapi karena jarak yang paling dekat dan pertimbangan lainnya.
Bimbel dan private yang mungkin tidak pernah dikenal atau diketahui orang tapi
sudah berdiri sejak tahun 2003. Pemilik yang sangat baik dan perhatian, di
bulan Mei, Nurul kembali jatuh (jatuh aja nurul mah, peringatan kepada pejalan
kaki untuk berhati-hati) dan bengkak sekitar seminggu penuh. Pemilik bimbel
tersebut datang ke rumah dan memberi semangat. Sejujurnya sudah Nurul anggap
sebagai kakak sendiri. Terimakasih, bu.^^
Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi pengajar ketika
melihat anak didiknya sukses. Nurul tahu Nurul adalah pengangguran. Yang biasa
dikenal sebagai penggangguran terselubung dimana pengangguran tipe ini bekerja
tidak sesuai dengan riwayat pendidikan. But its ok walau Nurul mungkin dianggap
sebagai pengangguran terselubung Nurul tidak banyak pikir yang menjadi tujuan
Nurul adalah berguna untuk orang lain. Apakah sesuai dengan riwayat pendidikan
Nurul atau tidak.
Beberapa hari yang lalu beberapa murid mendapat nilai
kelulusannya. Ada beberapa yang sesuai target dan beberapa tidak. Semua kembali
kepada kekuasaan Allah. Nurul seneng sekali saat salah satu murid mendapat
nilai maksimal 282, 5. Cukup memuaskan dan yang paling membahagiakan adalah
saat dia chat dan menyampaikan rasa terimakasihnya. Hati Nurul berbunga-bunga,
begitulan rasanya ketika kita bisa menjadi orang yang dianggap dan dipercayai.
Dia juga menyampaikan terimakasih telah bisa menjadi teman ketawa dan teman
curhat walau dia menambahkan kata ‘bu’ hahaha, serasa tua.
Untuk kedepannya Nurul sepertinya belum ada rencana untuk
mengganti pekerjaan, saat ini yang menjadi keinginan adalah bisnis walau masih
meraba-raba dan tujuan utama lain adalah mencari pasangan. Uupss.. hahaha..
selamat menjalankan ibadah puasa yang tinggal mengitung hari.^^

No comments:
Post a Comment