Ini Ramadhan ku, mana Ramadhan mu?


sumber: google images

Alhamdulillah
Ramadhan tahun ini telah berhasil terlewati. Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini Nurul tidak bikin target untuk bikin artikel harian di blog sebagai gantinya Nurul bikin tulisan ini.
Sekitar dua minggu sebelum Ramadhan, Nurul jatuh. Sempet khawatir akan mempengaruhi aktivitas bulan ramdhan. Tapi alhamdulillah menjelang Ramadahan agaknya kaki sudah mau berkompromi untuk diajak shalat berdiri. Alhamdulillah hanya bengkak saja walau pun sampai saat ini juga masih ada sedikit ngilu. Salah sendiri sih sebenernya karena enggan diurut. Habis bagaimana udah terlalu 'trauma' dengan istilah urut mengurut.

Sempat ada yang bikin kecewa sih di Ramadhan tahun ini. Soalnya Nurul sama sohib SMA bertiga bikin target Ramadhan bareng dan berjanji bakal mengadakan pertemuan rutin per minggu dengan pemateri bergilir. Sayangnya sampai hari terakhir pun tidak satu pertemuan pun bisa terlaksana. Kecewa banget.

Menyebut target, Alhamdulillah tahun ini tidak parah hampir semua berhasil terlaksana. Hanya qobla dhuhur yang sering terlewat sama almatsurat sore yang tertinggal 3-4 kali (ngga 'hanya' juga sih itu target yang sayang sekali terlepas). Ada pencapaian luar biasa ditahun ini, semoga tidak bernilai riya. Nurul berhasil membuat dua potong baju eng ing eng (prok prok prok, *tepuk tangan buat sendiri). Setelah sekian lama tidak lagi bergelut dengan dunia jahit menjahit Alhamdulillah target menjahit baju berhasil juga terlaksana.

Pengalaman menarik di Ramadhan tahun ini adalah buka bersama sekeluarga lengkap banget pas tanggal ulang tahun. Bukan berarti merayakan. Kita juga makan di tempat sederhana tapi yang paling bikin terharu ya kumpul semuanya. Selain itu karena 'ulang tahun' Nurul juga mendapat banyak do'a dari teman, sahabat, saudara, dan banyak lagi semoga menambah keberkahan. aamiin..

Untuk acara TV Ramadhan (eh c Nurul suka nonton TV juga? hehe) Nurul menjatuhkan pilihan pada program Hafidz Indonesia. Ntah kenapa program ini adalah program favorite Nurul setiap Ramadhan tiba. Nurul menganggap program ini sebagai klinik hati Nurul setiap tahun untuk melunakkan hati. Setiap episode nya selalu sukses membuat menangis dan merasa betapa kerdilnya diri ini. Sebenernya menangis mungkin hal sulit bagi sang pemilik hati lembut tapi sayang mungkin hati Nurul masih keras sehingga jarang tersentuh dengan hal lain kecuali jika menonton program ini. Sulit sekali dikeheningan malampun menangis akan dosa, karena itu program Hafidz Indonesia banyak membantu Nurul untuk melunakkan hati dengan air mata.

Hal menarik lainnya di Ramadhan tahun ini adalah itikaf. Ini hal menarik untuk Nurul pribadi. Karena kondisi kesehatan Ummi dan Nurul, Apa (ayah) menyarankan tetap itikaf di madrasah rumah kami. Bukan madrasah juga sih tapi tempat pengajian anak-anak yang memang berada di luar rumah utama. Alhamdulillah walau hanya di malam ganjil tapi bisa itikaf bareng Ummi. (eh tunggu kayaknya ada dua malam deh kita ga bareng).

Mungkin itu sekelumit kisah Ramadhan Nurul tahun ini. Untuk semua yang membaca tulisan ini baik sengaja maupun tidak. Nurul mengucapkan taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum.. taqabbal ya kariim.. 
Mohon maaf lahir dan batin yaa.. ^^

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...