Hidayah . . . Ditunggu apa dicari?


Hidayah.
Hmmm . . . Berat yaa bahasannya? Hidayah itu bisa diartikan petunjuk atau bimbingan. Namun disini Nurul lebih berbagi tentang hidayah dari Allah atau petunjuk dan bimbingan Allah SWT.

Mungkin sobat sering mendengar jika kita mengingatkan sahabat lain untuk shalat atau memakai jilbab biasanya dijawab, "Aku belum dapet hidayah. Doain dapet hidayah ya." Hayo sering dengerkan orang ngomong gini?

Hidayah sebenarnya bisa datang jika Allah menghendaki bahkan ketika tidak dicari. Seperti hidayah yang sampai kepada Ummar bin Khattab, beliau mendapat hidayah walau tanpa mencari sendiri karena seperti yang kita tahu sebelumnya, jika Ummar merupakan salah satu musuh islam sebelum beliau mendapat hidayah. Ummar bin Khattab mendapat hidayah karena do'a Rasulullah. Kala itu Rasulullah berdoa untuk memuliakan islam dengan salah satu dari Ummar bin Khattab atau Abu Jahl. Dan Allah lebih memilih Umar untuk memuliakan agama ini.



Kembali kepada hidayah. Berbeda dengan Ummar yang mendapat hidayah tanpa mencari namun lewat perantara do'a. Sebenarnya kita sebagau manusia juga berkewajiban mencari hidayah itu. Berupaya menggapai hidayah agar Allah memilih kita untuk diberikan petunjuk-Nya.

Mencari hidayah bisa didapat dari banyak hal. Sering ikut kajian, berkumpul dengan orang-orang shaleh. Bahkan jika sahabat malu untuk bergerak ke mesjid-mesjid atau ikut kajian sahabat bisa membaca buku atau streaming video ceramah yang bisa didapatkan dengan mudah.

Ketika sahabat mulai terketuk hati untuk melaksanakan ibdah yang selama ini ditinggalkan, atau melakukan perintah Allah yang sebelumnya tidak dilakukan maka itulah hidayah.

Sobat... jika hatimu sudah terketuk maka jangan tunggu lebih lama lagi untuk bergerak. Jangan meminta waktu untuk kembali berpikir karena kita tak pernah tahu kapan ruh kita terlepas dari badan. Atau bagaimana tipu daya syetan yang akan membelokkan kembali hatimu yang sudah ingin lurus ke jalan Allah.

Setelah kita berubah karena hidayah Allah yang lebih sulit lagi ternyata adalah istiqomah. Bagaimana kita mempertahankan perubahan kita itu. Tidak sedikit orang yang sudah berubah namun kembali ke jalan kebathilan. Misalnya saja berhijab namun kembali melepasnya. Lebih parahnya lagi ketika perubahan ke arah lebih buruk itu ternyata membuat beberapa orang yang kagum pada kita ikut berubah ke arah keburukan. Atau menjadi terinspirasi akibat kebururkan kita maka bertambahlah dosa yang terus menumpuk tak terhitung.

Ketika sobat sudah berubah menjadi lebih baik maka jangan lepaskan kajian-kajian keagaamaan yang sobat ikuti. Jangan lepaskan sahabat-sahabat surga yang senantiasa mengingatkan dan jangan pernah bosan untuk terus mencari hidayah itu agar pendirian kita tetap teguh dan tak runtuh oleh bisikan syetan.

Ini adalah salah satu do'a yang bisa ditambahkan sobat seusai shalat . . .
Ya Muqollibal Quluubi Tsabbit Qolbiy ‘Alaa Diinika’.
Artinya: “Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. At-Tirmidzi no.3522, imam Ahmad IV/302, Al-Hakim I/525. Lihat Shohih Sunan At-Tirmidzi no.2792).

Jadi jangan pernah lelah untuk mencari hidayah, melaksanakannya dan senantiasa berusaha mempertahankan hidayah itu. Hidayah itu mahal, sob. Jika kamu sudah mendapatkannya kamu wajib syukuri karena bisa saja Allah tak memberikanmu kesempatan kedua, jadi pegang hidayah itu kuat-kuat sampai ajal menjemputmu.

Semoga kita semua senantiasa teguh dalam iman dan islam. Dan tidak lelah untuk terus mencari ridho Allah SWT. Aamiin . . .

Bandung, 27 Januari 2019

Dairy Nurul


No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...